Insecure

Disclaimer:
Tulisan ini dibuat hanya berdasarkan perspektif pribadi, silakan disesuaikan dengan pemikiran dan pandangan masing-masing ya, semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Ricky Chandra J
3 min readJun 22, 2021
Source: https://image.shutterstock.com/image-vector/sad-teenage-girl-feeling-insecure-260nw-1843014790.jpg

Kenapa setiap manusia di dunia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing? Kenapa kita semua tidak diciptakan sama? Kemampuannya sama, nasibnya sama baiknya, aku dapat semua yang dia dapat, aku punya apa yang dia punya.

So, kamu pernah mengeluarkan salah satu penggalan dari kalimat di atas? Tos! ✋ We’re definitely ever stand in a same situation.

Sayangnya, kalimat-kalimat tersebut masih beberapa kali menghampiri aku hingga detik hari ini. Apakah itu sebuah kesalahan? Menurutku, ngga, namun masalahnya ada pada bagaimana kita bereaksi terhadap perasaan itu. Agree?

The only thing that difference us from Artificial Intelligence (as far as I know) is the emotions we have. So, that’s why we can control them and we don’t need a program to control us.

Jadi, lumrah saja kalau memang setiap dari kita memiliki emosi yang berbeda-beda, namun kita ditantang untuk mengontrolnya untuk melakukan hal yang positif. Kita memang diciptakan untuk itu bro / sis. Kalau literally semua orang di dunia ini sama, then what’s the challenge, right? Apa asiknya hidup? Apa yang membuat kita berkembang?
“Tapi, Rick, ngga adil dong, masa dia diberikan kesempatan untuk A, aku ngga, dst” Menurutku, ini jawabannya.

Kita semua diberikan waktu 24 jam per hari untuk melakukan hal-hal yang kita ingin lakukan dan kita diberikan pilihan untuk memutuskan hal tersebut. Itu satu-satunya keadilan yang kita dapat dan hal-hal yang terjadi selanjutnya bergantung kepada setiap keputusan dari setiap kita 😄

Poin yang ingin kusampaikan disini bukan tentang. “Jika kamu melakukan A, kamu benar. B salah, dan sebagainya” Namun, terkait pengalamanku ketika memiliki rasa insecure itu dan menurutku reaksiku salah (parameternya sederhana, aku menyesal karena menghabiskan waktu hanya untuk hal-hal ngga berguna tersebut).

And I don’t want it happens to you, so I want to share it to you, then you can do better than me at that time if the same feeling comes to you. Here it is.

  • Kalau kamu merusak diri (menghina diri sendiri berulang-ulang, memukul diri sendiri, menghukum diri sendiri karena merasa kamu layak mendapatkan hukuman tersebut, dst) → Coba refleksikan lagi, take 5 minutes to control your breath, lalu pikirkan apakah yang kamu lakukan memiliki manfaat positif atau itu malah membuat kamu semakin merasa tidak berguna?
  • Kalau kamu terus-terusan menangis karena tidak mendapatkan apa yang orang lain dapatkan dan kamu benar-benar menginginkannya, berhenti nangis dan berjuang cuy, percayalah bahwa dia dapat juga karena ada usaha dibaliknya (ntah usaha dia, atau orang yang membantunya sampai-sampai dia bisa dapat, dari siapapun itu, pasti ada usaha di dalamnya). Then, tunjukkan usaha kamu, atau jangan-jangan kamu bakal dapat yang lebih baik?
  • Kalau kamu menyerah dan pasrah, lalu semakin tidak percaya diri, coba baca quotes ini deh → “Winners never quit and Quitters never win”
    Masalah terjadi ketika kamu mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan ekspektasimu dan suatu Kejadian terjadi karena beberapa faktor. Identifikasi faktor tersebut, cari apa yang bisa diperbaiki, lalu coba lagi, bisa jadi hasilnya berbeda dan sesuai dengan ekspektasi kamu 😏

Summary

  • Emosional adalah sesuatu ciri khas yang kita miliki dibandingkan artifisial buatan. Oleh karena itu, bersyukurlah atas kepemilikan atas emosional dan gunakan kelebihanmu akan hal itu untuk hal-hal positif.
  • Perbedaan dalam hidup menjadikan hidup lebih berwarna, menantang, dan seru untuk dijalani. Terima perbedaan itu, jangan banding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Bandingkan dengan yang lebih apple-to-apple, yaitu dirimu di hari ini dengan dirimu di hari kemarin.
  • Last but not least, berhenti melukai diri, melakukan hal-hal tidak berguna, larut dalam kesedihan. Mulailah sesuatu yang positif dan nikmati prosesnya.

Kamu terlalu takut dan insecure dengan kelebihan orang lain sehingga kamu tidak tahu ada berapa banyak orang yang takut dengan potensi yang kamu miliki.

--

--

Ricky Chandra J
Ricky Chandra J

Written by Ricky Chandra J

I'm RickyCJ from Indonesia. People usually call me Ricky or CJ. I'm a Software Engineering Enthusiast and also lately care about Education in Indonesia.